Esensi Seorang Istri


Artikel ini sangat memberi banyak pelajaran buatku sebagai seorang istri..Smoga bisa bermanfaat untuk kalian semua yaa,cekidot…!!!

Wahai calon suamiku… ketahuilah… sesungguhnya tidaklah aku ingin menikah melainkan karena aku tidak ingin mati dalam keadaan agamaku ini hanya setengah. (1)

dan tidaklah aku ingin menjadi orang yang menikah melainkan karena aku meyakini janji Allah bagi orang yang menikah itu benar adanya. tahukah kau bahwa setiap hubungan suami isteri yang halal itu adalah sedekah yang dapat mendatangkan pahala?! (2)

tahukah kau bahwa hanya dengan merengkuh tangan isteri maka berguguranlah dari jari jemari dosa-dosa?! (3)

dan tahukah kau bahwa bila seorang isteri meninggal dunia sementara suaminya dalam keadaan ridha padanya maka ia akan masuk surga?! (4)

dan bila semasa hidup dia taat kepada Allah dan taat pula kepada suaminya maka ia boleh memasukinya dari pintu mana pun yang ia suka?! (5)

duhai, calon suamiku… tidak lah aku ingin menjadi seorang isteri melainkan karena janji Allah yang satu ini. karena sesungguhnya aku takut mengetahui bahwa penghuni neraka itu kebanyakan wanita. (6)

dan hanya kepada Allah aku berharap perlindunganNya dan petunjukNya di manapun aku berada. wahai calon suamiku… telah ditakdirkan Allah bahwa akhirnya engkau memilihku. semoga inilah perlindungan dan petunjuk yang Dia berikan agar aku bisa mendapatkan kebenaran janji Allah itu… namun, wahai calon suamiku, aku ingin kau menyadari bahwa aku bukanlah makhluk yang sempurna seperti juga dirimu. maka mengertilah bahwa setelah kita menikah nanti akan banyak hal baru yang akan sama-sama kita ketahui. insya Allah, akan kujaga apa yang harus kujaga darimu,dan kuharap kau pun menjaga apa yang harus kau jaga dariku. (7)

bila kau menemukan ketidaksukaanmu padaku karena kekuranganku maka bersabarlah, calon suamiku… karena kadang-kadang pada sesuatu yang tidak kau sukai, Allah menjadikan kebaikan padanya. (8)

temukanlah kelebihan yang kau sukai dari diriku, bukankah kau memiliki alasan mengapa kau ingin menikahiku?! (9)

tetapi, wahai calon suamiku… bila ketidaksukaan yang kau temukan itu adalah karena kesalahanku, maka nasehatilah aku, pisahkanlah tempat tidurku dan pukullah aku bila akhirnya aku meninggalkan kewajibanku. (10)

namun janganlah kau bermaksud menyakitiku hingga membahayakan hidupku karena aku adalah bagian dari dirimu. (11)

janganlah kau luruskan kebengkokanku, karena aku bisa patah (12) tetapi berhati-hatilah terhadapku, karena aku bagaikan gelas kaca (13).

ingatlah bahwa manusia yang baik adalah yang baik pada keluarganya, dan lelaki yang baik adalah yang baik pada isterinya. (14)

dan cukuplah engkau menjadikan aku seseorang yang patuh kepadamu dengan menjadi seseorang yang pantas aku patuhi. sehingga aku mempunyai alasan mengapa aku harus berhias setiap hari,dan mengapa aku harus menjaga diriku, kehormatan dan juga hartamu saat kau tidak ada di sisi… (15)

jadikanlah aku sebaik-baik perhiasan duniamu (16),

hartamu yang paling berharga (17)…

===================///

1. Hadits Riwayat Al-Hakim, artinya: Barangsiapa menikah, maka dia telah menguasai separuh agamanya, karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi.

2. Hadits Riwayat Muslim, artinya: dan kalian jima’ dengan isteri pun sedekah. Bukankah bila syahwat disalurkan pada tempat yang haram maka akan mendapatkan dosa? Maka demikian pula bila disalurkan pada tempat yang halal, maka akan mendapatkan pahala.

3. Riwayat Maisarah, artinya: Sungguh, ketika suami isteri saling memperhatikan, maka Allah memperhatikan keduanya dengan penuh rahmat. Manakala suami merengkuh telapak tangan isteri (meremas-remasnya), berguguranlah dosa-dosa keduanya dari sela-sela jari-jemari.

4. Hadits Riwayat Ibnu Majah, artinya: Siapapun wanita yang meninggal dunia sedang suaminya meridhainya maka dia akan masuk surga.

5. Hadits Riwayat Ath Thabrani, artinya: jika seorang wanita mengerjakan shalat 5 waktu, berpuasa satu bulan penuh (Ramadhan), dan mentaati suaminya, maka hendaklah ia memasuki dari pintu surga manapun yang dia kehendaki.

6. Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Telah diperlihatkan api neraka kepadaku, kulihat mayoritas penghuninya adalah kaum wanita.

7. (a) Hadits Ibnu Abi Syaibah, artinya: Di antara manusia yang paling rendah derajatnya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang suami yang jima’ dengan isterinya lalu menyebarkan rahasianya. (b) Hadits At Tirmidzi, artinya: dan hak kalian (suami) atas mereka (isteri) adalah mereka tidak mengajak orang yang kalian benci untuk mendatangi tempat tidur kalian serta tidak mengizinkan orang yang kalian benci memasuki rumah kalian.

8. An Nisa’: 19, artinya: Dan bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.

9. Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Seorang wanita dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunanannya,, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang taat beragama niscaya kamu akan beruntung.

10. An Nisa’: 34, artinya: Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya (meninggalkan kewajiban sebagi isteri), maka nasehatilah, pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta’atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.

11. (a) Al-Hujurat: 10, artinya : Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara” (b) Hadits Riwayat: artinya : Perumpamaan kaum muslimin dalam cinta kasih, dan lemah lembut serta saling menyayangi antara mereka seperti satu jasad (tubuh) apabila satu anggotanya merasa sakit, maka seluruh jasadnya ikut merasa sakit.

12. Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Bersikap baiklah terhadap wanita. Karena mereka itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan bagiaang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atas. Kalau kamu berusaha meluruskannya, maka ia akan patahmnlh.

13. Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Wahai Anjasyah, perlahanlah, sebab bawaanmu adalah gelas-gelas kaca.

14. (a) Hadits Riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah, artinya: sebaik2 kalian adalah yang baik kepada keluarganya. (b) Hadits Riwayat Imam Hakim: artinya: sebaik-baik kalian adalah yang baik kepada isterinya 1

5. Hadits Riwayat Ahmad, artinya: Apakah kalian mau saya beritahu tentang simpanan seseorang yang paling berharga? Yaitu wanita sholihah yang suaminya menjadi bahagia bila memandangnya, bila diperintah segera dipenuhi, dan bila suaminya tidak ada dia menjaga kehormatannya.

16. Hadits Riwayat Muslim, artinya: Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholihah.

… hanya sebuah puisi …


Kadang kekosongan itu hadir…sebuah sekat hampa, tak terasa apapun.

Bagaikan penuh angin yang berputar-putar…semakin lama semakin kencang..dan badai kecil pun melanda.

Tapi kekosongan itu bukan mengharap cinta ataupun kasih sayang lagi..benar bukan…

Karna di sekat yang lain sudah cukup banyak cinta yang mengisi..entah itu terungkap maupun tersimpan rapat..

Entah apa kosong ituu…tapi ini cukup mengganggu..

Pergilah jauh-jauh…hati ini tidak menginginkannya…benar tidak sama sekali.

Kosong itu bisa kapan saja berubah menjadi bosan, tangis, sedih atau hanya akan tetap menjadi kosong…

Seper sekian detik tiba-tiba seperti berjalan di tengah gurun pasir yang sangat luass..sendiri..penuh keluh menetes dan terus berjalan…berjalan…seakan jalan tujuan masih sangat jauh tampak di sudut mata…lelah sangat…

Tapi kemudian tersadar..banyak orang yang menyayangi ada di sekitar..

Siap menguatkan dan masih menginginkan kehadiran diri..

Aaarrghh…benci dengan keadaan seperti ini!!!!!

Ingin berlari secepat mungkin jauh ke tengah padang pasir itu kemudian berhenti ketika napas sudah mulai terengah-engah…

Kata Bijak


Kata Bijak Hari ini…still bout ‘DONT GIVE UP…’

Friday,0:02 a.m.

“Enjoy the successes that you have, and don’t be too hard on yourself when you don’t do well. Too many times we beat up on ourselves. Just relax and enjoy it all of part life!”


“Would you like me to give you a formula for success? It’s quite simple, really. Double your rate of failure. You are thinking of failure as the enemy of success. But it isn’t at all. You can be discouraged by failure or you can learn from it, So go ahead and make mistakes. Make all you can. Because remember that’s where you will find success.” –ThomasJ.Watson

“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.” – Thomas Alva Edison

“Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.” – Khalifah ‘Ali

“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.” – Bung Karno

“Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak.” – Aldus Huxle

Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga


@ 23.15 p.m in my room..

Berawal ketika perbincangan itu dimulai, seorang teman yang sama-sama wanita dengan entengnya bertanyaa..”Eeh,loe lg ngapainn nie??udah masak,nyuci,ngepel ma nyapu2 belommm…??? hahahahaha….”(sambil tertawa lebar dengan nada yang mengejek). Entah kenapa, hati terasa tersinggung skali waktu itu…Aku pun dengan nada berusaha biasa menjawab pelan..”Yaa,udaah dunk..udah beres smuaa..” Selang beberapa menit setelah perbincangan itu selesai, aku masih terus berpikir..knapa aku harus tersinggung??? dan coba menenangkan diri “Heei…Diaz,dia hanya sedang ingin bercanda denganmuu..tak usahlah kau ambil pikir…”

Hhhmmm,tapi tetap saja hati ini tidak bisa dibohongi (ciiyee,melow bgt sie…)..perasaan kesal itu ada, dalam hati aku pun seperti ingin mengajukan protes,  ‘Heeii…enak banget ya ngomong..gak mudah tauu jadi ibu rumah tangga, lagian itu kan pekerjaan muliaa..ntar kalau kamu udah ngrasain baru deeh,bisa ralat itu statement….’ Tapi,untung itu hanya dalam hati saja, yaa..Tuhan,terimakasih aku masih bisa mengendalikan emosi ini…

Status FB ku pun saat itu membahas tentang hal ini, tentang hal mengapa masih saja ada yang meremehkan ibu rumah tangga ??..banyak komen dan support yang saling mendukung, tentunya sesama kaum wanita..yang memang sudah mempunyai kodrat itu dari Tuhan..thanks temaan,ternyata masih banyak juga wanita yang masih sadar dan sangat mengerti akan kodratnya. Ketika masih disibukkan dengan reply komen, tiba-tiba ada notifications dari seorang teman pria..yang memberiku tag ke notes dia…

Kubaca judulnyaa…”Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga “…(waaoo,note ini pas banget dengan situasi…). Kubaca lah note itu dengan semangat dan seksama..

*cuplikan tulisan itu…*

*********

dapet artikel dr millis… bagus buat informasi calon ibu nih dan yg sdh mempunyai momongan… silakan di share ke temen2 yang lain yaa..

Penulis: Ummu Ayyub
Muroja’ah: Ust Abu Ahmad

Hebat rasanya ketika mendengar ada seorang wanita lulusan sebuah universitas ternama telah bekerja di sebuah perusahaan bonafit dengan gaji jutaan rupiah per bulan. Belum lagi perusahaan sering menugaskan wanita tersebut terbang ke luar negri untuk menyelesaikan urusan perusahaan. Tergambar seolah kesuksesan telah dia raih. Benar seperti itukah?

Kebanyakan orang akan beranggapan demikian. Sesuatu dikatakan sukses lebih dinilai dari segi materi sehingga jika ada sesuatu yang tidak memberi nilai materi akan dianggap remeh. Cara pandang yang demikian membuat banyak dari wanita muslimah bergeser dari fitrohnya. Berpandangan bahwa sekarang sudah saatnya wanita tidak hanya tinggal di rumah menjadi ibu, tapi sekarang saatnya wanita `menunjukkan eksistensi diri’ di luar. Menggambarkan seolah-olah tinggal di rumah menjadi seorang ibu adalah hal yang rendah.

Kita bisa dapati ketika seorang ibu rumah tangga ditanya teman lama “Sekarang kerja dimana?” rasanya terasa berat untuk menjawab, berusaha mengalihkan pembicaraan atau menjawab dengan suara lirih sambil tertunduk “Saya adalah ibu rumah tangga”. Rasanya malu! Apalagi jika teman lama yang menanyakan itu “sukses” berkarir di sebuah perusahaan besar. Atau kita bisa dapati ketika ada seorang muslimah lulusan universitas ternama dengan prestasi bagus atau bahkan berpredikat cumlaude hendak berkhidmat di rumah menjadi seorang istri dan ibu bagi anak-anak, dia harus berhadapan dengan “nasehat” dari bapak tercintanya: “Putriku! Kamu kan sudah sarjana, cumlaude lagi! Sayang kalau cuma di rumah saja ngurus suami dan anak.” Padahal, putri tercintanya hendak berkhidmat dengan sesuatu yang mulia, yaitu sesuatu yang memang menjadi tanggung jawabnya. Disana ia ingin mencari surga.

Ibu Sebagai Seorang Pendidik

Syaikh Muhammad bin Shalih al `Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa perbaikan masyarakat bisa dilakukan dengan dua cara: Pertama, perbaikan secara lahiriah, yaitu perbaikan yang berlangsung di pasar, masjid, dan berbagai urusan lahiriah lainnya. Hal ini banyak didominasi kaum lelaki, karena merekalah yang sering nampak dan keluar rumah. Kedua, perbaikan masyarakat di balik layar, yaitu perbaikan yang dilakukan di dalam rumah. Sebagian besar peran ini diserahkan pada kaum wanita sebab wanita merupakan pengurus rumah. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah subhanahu wa ta’ala yang artinya:

“Dan hendaklah kalian tetap di rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa kalian, hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33)

Pertumbuhan generasi suatu bangsa adalah pertama kali berada di buaian para ibu. Ini berarti seorang ibu telah mengambil jatah yang besar dalam pembentukan pribadi sebuah generasi. Ini adalah tugas yang besar! Mengajari mereka kalimat Laa Ilaaha Illallah, menancapkan tauhid ke dada-dada mereka, menanamkan kecintaan pada Al Quran dan As Sunah sebagai pedoman hidup, kecintaan pada ilmu, kecintaan pada Al Haq, mengajari mereka bagaimana beribadah pada Allah yang telah menciptakan mereka, mengajari mereka akhlak-akhlak mulia, mengajari mereka bagaimana menjadi pemberani tapi tidak sombong, mengajari mereka untuk bersyukur, mengajari bersabar, mengajari mereka arti disiplin, tanggung jawab, mengajari mereka rasa empati, menghargai orang lain, memaafkan, dan masih banyak lagi. Termasuk di dalamnya hal yang menurut banyak orang dianggap sebagai sesuatu yang kecil dan remeh, seperti mengajarkan pada anak adab ke kamar mandi. Bukan hanya sekedar supaya anak tau bahwa masuk kamar mandi itu dengan kaki kiri, tapi bagaimana supaya hal semacam itu bisa menjadi kebiasaan yang lekat padanya. Butuh ketelatenan dan kesabaran untuk membiasakannya.Menjadi ibu rumah tangga memang sangat hebat….:-)

**********

Dan ternyata, tulisan itu memang memberiku pelajaran jiwa yang cukup banyak..dan berhasil mematahkan emosi yang memuncak kala itu. Thanks teman untuk artikel yang sangat bermanfaat ini. Aku pun ingin berbagi dengan para ibu dan calon ibu ataupun para wanita bahwa kita memang sekarang bisa mempunyai hak untuk berkarir, bekerja di luar rumah namun ada hal yang kodrati yang takkan bisa dihilangkan sampai kapanpun..yaa,peran kita sebagai ibu rumah tangga. Keberhasilan rumah tangga juga ada di tangan ibu, selain di tangan ayah sebagai suami. Saat kita bisa berperan dengan sangat baik, itulah sebenarnya keberhasilan hakiki seorang wanita dalam kehidupannya…>

>>>>>>>>

Antara Tawa dan Tangis…


@ 0:35 a.m in my room…

Ada tanggal merah di akhir bulan ini, yaa..tanggal merah itu memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bagi kaum muslim. Sebagian besar orang pun terutama para pekerja kantoran yang setiap harinya berkutat di balik meja dan kertas-kertas kerja, menghabiskan libur ini untuk sekedar refreshing melepas lelah dan penat. Ada yang cukup dengan bersantai di rumah dengan keluarga atau pulang ke kampong halaman bagi para perantau pencari rizki dan sebagiannya lagi terutama yang berduit lebih memilih pergi ke suatu tempat wisata untuk liburan. Sekarang ini, memang sudah banyak sekali pilihan tempat wisata apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Dari yang asli karunia dari Tuhan, gunung, pantai, danau sampai yang buatan manusia.

Di Bogor misalnya, ada tempat wisata Puncak disana. Setiap liburan tempat itu selalu penuh sesak dengan mobil-mobil berplat B, D atau mungkin E, F..Di televise pun terdengar berita bahwa liburan kali ini juga sama adanya. Puncak macet. Puncak ramai dikunjungi oleh para wisatawan dari luar kota yang melewati liburan ini dengan sukacita, tawa riang dan berita lainnya yang seragam Yaa..memang hal itu sudah wajar dan lumrah bagi kehidupan yang normal dan bahagia. Tapi di waktu yang sama, di tempat lain tidak jauh dari Puncak Bogor, yaitu tepatnya di daerah Ciwidey, Bandung ada tangis dan derita di sana. Baru 5 hari yang lalu ada bencana alam tanah longsor yang menghabiskan puluhan rumah dan penduduk situ tentunya. Dalam waktu hitungan menit semua yang telah dibangun manusia hilang dalam sekejap oleh kekuasaan Tuhan yang begitu hebat…Kalau Tuhan berkehendak memang semua bisa terjadi. Dan banyak air mata pun di sana. Air mata kehilangan, sedih, shock dan tidak menyangka semua ini akan terjadi. Tangis keluarga yang ditinggalkan sungguh menyayat hati.  Sungguh ironis memang, mengetahui kenyataan yang sangat berbeda ini. Antara tawa dan air mata Hati ini miris mendengarnya.  Semua takdir bisa terjadi kapan saja kepada semua manusia di dunia ini. So, mari teman kita ambil hikmah dari kenyataan ini, bagaikan dua sisi mata uang receh yang berbeda. Saat kita mendapat kebahagiaan dan kesenangan kita wajib bersyukur walaupun kesenangan itu tampak sedikit di mata kita.  Di saat senang, kita juga harus selalu ingat bahwa masih banyak saudara kita lainnya yang mungkin tidak seberuntung kita,korban tanah longsor Ciwidey misalnya..Kita harus ingat untuk bersedekah untuk setiap rejeki yang telah diterima dari Tuhan.  Ketika kesedihan pun Tuhan hadirkan untuk kita, selalu mencoba untuk tetap bersemangat, tersenyum dan tegar menghadapi segalanya. Karena sesungguhnya Tuhan Maha Penyayang segala umatNya.

Sekali lagi dalam kenyataan ini saya tersentuh untuk berfikir bahwa betapa Tuhan selalu punya cara untuk menunjukkan bahwa manusia bukanlah apa-apa, hanya seperti debu yang bisa kapan saja tertiup angin.

Let’s Learn Much from Mom…


Ibu adalah sosok yang sangat mulia di mata kita, seseorang yang tak kenal pamrih mengerjakan segala hal untuk keluarganya. Bahkan banyak sekali artikel dan puisi yang mengagungkan tentang sosok ibu. Tapi sadar nggak sih, dari kehebatan seorang ibu (ato dalam bahasa anak gaulnya “nyokap”) ada beberapa hal yang bisa kita pelajari terutama dalam menghadapi hidup ini. So, let’s check this out :

1. Cinta tanpa pamrih Tanpa pamrihnya untuk saat mengandung kita selama 9 bulan, menyuapi kita semasa kecil, mengobati lutut yang terluka, begadang menjaga kita saat kita sakit, bahkan untuk airmata dan kesedihannya saat kita mulai berani melawan omongannya, ibu nggak pernah kan menuntut balasan dari smua yang telah dilakukannya…??Semua dilakukan dengan tulus ikhlas. So, dari sinilah kita bisa belajar arti cinta yang sesungguhnya.

2. Mengutamakan keluarga Saat ibu kita menyiapkan makan untuk kita, beliau selalu memastikan anggota keluarga yang lain kenyang duluan dengan makan terlebih dulu, setelah itu baru deh ibu kita makan dengan sisa makanan yang ada-itupun kalo masih ada sisa..(hehe, kalo anaknya rakus n gak pengertian, nyokap gak makan deh….). Tanpa sadar, ibu telah mengajarkan kita untuk lebih memperhatikan kebutuhan orang lain alias nggak egois.

3. Masakan enak Ibu kita memang bukan seorang chef yang terkenal kayak Farah Quinn misalnya..tapi masakannya selalu sukses bikin kita langsung laper begitu mencium bau harumnya masakan. Ibu paling jago membuat menu enak dengan bahan yang sederhana, walaupun hanya dengan tempe dan ikan teri. Nah, resep rahasia dari nyokap bisa jadi modal berharga tuh buat kita nanti sebagai cewek.^__^

4. Well-organized Di rumah, siapa lagi yang paling tahu letak segala jenis perabot dengan detail selain ibu. Yaah, ibu begitu rapi dan apik menata segala peralatan dan perabot di rumah. Rumah kita pun jadi selalu rapi, otomatis kita juga harus belajar untuk menyimpan barang dengan rapi kan daripada ntar kena omelan ibu..:-)

5. Berpikir ulang Waktu kita minta uang ke ibu seringkali ibu menanyakan mau dipakai untuk apa uangnya, kalau nggak penting-penting banget terkadang permintaan kitapun ditolak. So, dari hal seperti ini kita jadi terbiasa untuk terbiasa berpikir ulang dalam menggunakan uang, ya paling tidak bisa belajar untuk hemat walaupun itu memang sangat sulit…

6. Mengatur keuangan keluarga Ibu sering membuat daftar belanja sebelum belanja. Selain itu, waktu di pasar misalnya ibu kita rela berkeliling dari satu pedagang ke pedagang lain untuk mencari harga yang termurah. Belum lagi ibu masih ada acara tawar-menawar yang sangat sadis sampai kadang bikin kita kasihan dengan si penjual. Bukan berarti ibu kita pelit kok tapi beliau sedang berusaha menghemat agar selisih uang yang ada bisa ditabung untuk membiayai kebutuhan kita. Wah, pelajaran yang sangat penting tuh terutama saat kita nanti telah berkeluarga dan mempunyai anak seperti ibu.

7. Sangat perhatian Ibu selalu memperhatikan kebutuhan kita terutama semasa kita masih kecil. Ibu selalu menyiapkan buku dan tas sekolah kita, menyetrika baju seragam kita, bahkan mengingatkan kita untuk minum vitamin saat kita mulai sibuk kuliah di luar kota. Selain itu, ibu juga selalu memperhatikan kebutuhan ayah. Begitu terampil menyiapkan baju ayah saat akan berangkat ke kantor. Sikap perhatiannya ini mengajarkan kita untuk selalu bersikap perhatian yang tulus ke orang lain.

8. Cerewet untuk hal yang terbaik Seringkali kita terganggu dengan kecerewetan ibu, tapi dalam kadar tertentu sikap cerewet justru dibutuhkan untuk hasil yang terbaik. Waktu membeli buah misalnya, ibu selalu cerewet meminta ke pedagang buah nya untuk mengambil buah yang masih bagus, kalau ibu nggak cerewet bisa saja pedagangnya mengambilkan buah yang hamper busuk kan?? So, cerewet untuk memastikan hak kita terpenuhi tentu boleh saja dong.:-) Masih banyak lagi hal-hal kecil lainnya yang bisa kita pelajari dari ibu, tapi dari beberapa hal di atas apakah kita sudah mulai belajar seperti ibu kita..??Sudah berapa point kah teman yang telah kita pelajari ??

So, let’s learn much from Mom….Cheers.